Kamis, 08 April 2010

Nilai VS Nilai


  Kembali, masa ini kembali hadir. Masa dimana seorang mahasiswa atau pun  pelajar diuji kemampuannya dalam memahami pelajaran yang diberikan. Masa dimana jalanan terasa sepi, dan masjid serta musholla mulai ramai dikunjungi. Waktu ini adalah saatnya seorang mahasiswa menunjukkan kekuatan idelismenya dan kekokohan imannya serta kebaikan intelektualitasnya.

      Nilai (point) adalah tujuan akhir dalam sebuah perjalanan panjang di kampus bagi sebagian besar mahasiswa. Berburu point terbaik adalah pekerjaannya setiap hari. Walaupun lebih banyak bermain dengan kawannya pada hari-hari biasa dan hanya mulai mengejar point hanya satu dua hari menjelang ujian dilaksanakan. Nilai, kemudian, menjadi komponen yang menjadi motivasi mahasiwa untuk belajar lebih keras dan melakukan tindakan yang dibenarkan pada sebagian orang lainnya. Perburuan nilai ini tidak lain dikarenakan oleh keadaan yang selama ini menjadikan nilai sebagai patokan terpenting dalam kehidupan. Seseorang akan mendapatkan apresiasi yang luar biasa jika mendapat nilai sembilan atau huruf mutu “A”. sedang yang dibawah itu dianggap biasa saja.

      Nilai (value) adalah tujuan akhir para idealis dan aktivis sejati pada umumnya. Ia akan lebih mengutamakan nilai sebagai dasar kehidupannya dibandingkan dengan ahal-hal lain. Ia akan lebih senang hidup jujur namun pas-pasan dari pada kaya raya namun kekayaannya didapatkan dari hasil korupsi ataupun menjadi mafia kasus, baik pajak maupun yang lainnya. Niali adalah senjata utama mereka sehingga ia akan senantiasa menjaganya dalam keadaan apapun. Nilai yang baik akan selalu dipeganya dan nilai yang buruk di jauhkan darinya.

      Ujian adalah masa dimana kita akan membuktikan nilai mana yang lebih mendominasi hati kita. Apakah nilai (point) ataukah nilai (value)? Jika poin lebih diutamakan, ketahuilah bahwasannya diri kita hanya sebatas nilai itu dan kampus. Jika kita mengutamakan value, maka kita adalah manusia yang mampu menjadi manusia yang tidak hanya sekedar kampus, bogor, Indonesia, ataupun dunia dan seisinya, lebih dari itu, kita adalah manusia yang memiliki nilai akhirat (dengan syarat dan ketentuan berlaku bagi seorang muslim).

      Telah banyak orang bobrok nilainya sehingga ia memanfaatkan kedudukannya untuk mendapatkan kekayaan yang berlaku didunia. Karena itu pula Negara kita menjadi Negara yang termasuk kategori Negara terkorup. Sudah cupup banyak dan tidak boleh ditambah lagi oleh mahasiswa yang ingin mendapatkan nilai yang baik namun menggadaikan nilai yang baik pula. Nilai (value) hilang dikampus, maka dia juga tidak akan muncul diluar kampus. 
 


Selamat menikmati UTS, semoga mendapat Nilai yang terbaik dengan menggunakan nilai yang terbaik yang telah diajarkan Islam. 

Litbang Kaderisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia

Komisariat Izzudin Al-Qossam Institut Pertanian Bogor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar